Dilihat : 612 x
Diabetes “The Silent Killer”
Penulis :

BANDUNG, CMIHOSPITAL.COM - Penyakit kencing manis atau diabetes mellitus (DM) itu seperti rayap. Bekerja diam-diam dan merusak seluruh organ dalam tubuh. Akibatnya, diabetes sering juga disebut sebagai “The Silent Killer”. Keganasan penyakit ini dapat merusak setiap organ vital manusia, seperti gagal ginjal, cuci darah, gangguan organ liver, mata buta, katarak, kaki tangan kesemutan, muntah darah, jantung koroner, dan penyempitan pembuluh darah. Bahkan, dapat mengakibatkan hal yang paling ditakuti para lelaki, yaitu impoten. Penderita penyakit diabetes harus menjaga tubuhnya agar tidak terkena infeksi akibat luka, karena terapi satu-satunya adalah dengan amputasi. Penderita terkadang tidak menyadari kalau dirinya mengidap DM. Tapi kini, para pengidap penyakit ganas itu tak perlu khawatir karena GR SETRA “Canon Medinae Indonesia” telah mempersiapkan formula untuk membantu mengatasinya. Setiap pasien bisa mengunjungi Balai Pengobatan di kawasan Dago tersebut untuk melakukan terapi terhadap penyakit yang menyeramkan itu.
Formula Ibnu Sina
Penyakit perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa-bangsa barat menjadi salah satu faktor penentu majunya ilmu kedokteran. Namun terdapat fakta sejarah yang patut kita cermati, jauh sebelum pihak barat menbanggakan penemuan-penemuan mereka dalam dunia kedokteran, pihak Timur/Persia ternyata lebih dahulu menggunakan dan mengembangkan ilmu-ilmu dasar kedokteran. Paradigma ilmu kedokteran “barat” dalam ilmu pengobatan mempengaruhi batasan-batasan yang disebut “ilmiah”. Efeknya metode pengobatan apa pun yang tidak sesuai dengan batasan tersebut, dikategorikan sebagai pengobatan alternatif. Hal ini merupakan pengekangan paradigma berfikir, bahwa semua penemuan baru mengikuti sistem tertutup yang dibuat oleh bangsa-bangsa barat, khusunya dalam bidang kedokteran ini. Ditengah berkembangnya penyakit-penyakit baru, diketahui bahwa pada dasarnya penyakit ini sudah pernah ada dan terjadi jauh sebelum ilmu kedokteran “Barat” mengkategorikan nama dari sebuah penyakit. Seperti halnya penyakit kanker atau perubahan sifat genetik yang sehat menjadi tidak sehat (abnormal). Hal ini sudah pernah terjadi pada jaman Nabi Luth. Saat itu, kedokteran “Timur” (Persia) sudah menguasai penyakit dan pengobatannya.

Pada zaman 600 SM, Bangsa Mesir sudah melakukan berbagai penelitian sederhana tentang obat dengan proses alami dan kandungannya. Terbukti dengan ditemukannya berbagai resep obat yang ditulis di atas paphyrus tentang penyakit dan tata cara penbuatan obatnya. Diketahui, hampir 75% bahan obatnya terdiri dari hewani dan serangga. Selebihnya tumbuhan serta alcohol atau khamar sebagai pelarut. Dengan peralatan medis lengkap serta tenaga profesional, Balai kesehatan GR SETRA “Canon Medicinae Indonesia” memiliki berbagai kelebihan dengan menggabungkan medis kedokteran dan medis Persia. Sistem terapinya sangat unik, dengan melakukan senam setra, terapi setra (hipnoterapi), bubur sarang walet, serta racikan senyawa kimia alami Formula Alqanun (canon).
Sampai detik ini berita yang tersiar mengenai diabetes adalah penyakit alot untuk disembuhkan. Bahkan, para ahli medis pun belum menemukan obatnya
Formula ini sangat dirahasiakan, dan menjadi jurus pamungkas bagi penderita DM. “Racikan formula yang kamu gunakan merupakan senyawa kimia alami. Proses pembuatannya sangat langka, seperti kembali pada masa abad ke-5 (800) silam, tapi kekuatan formula Alqanun (canon) ini sangat dahsyat. Mampu mengaktifkan kembali fungsi prankeas untuk menghasilkan hormon insulin,” tutur Deliana, Ahli Medical Persia & Konsultan GR SETRA.
GR SETRA Canon Medicinae Indonesia
GR SETRA Canon Medicinae Indonesa merupakan Balai Pengobatan yang berdiri di Bandung sejak tahun 2007. Fokus menangani jenis penyakit diabetes, kanker dan ginjal. Jumlah pasiennya terus bertambah hingga akhirnya dijuluki rumah kanker. Hal ini membuktikan bahwa GR SETRA Canon Mendiciane Indonesia memberikan hasil positif terhadap kesehatan kondumrn. Alhasil, balai pengobatan ini pun terus melaukan inovasi terhadap berbagai jenis obat, laboratorium, serta peralatan berteknologi canggih sebagai pendukung. GR SETRA Canon Medicinae Indonesia adalah satu-satunya balai pengobatan yang menjadikan Alqanun Fi-attib Ibnu Sina sebagai acuan dalam melakukan tindakan medis terhadap pasien. Ibnu Sina sendiri dikenai sebagai ilmuwan dokter Islam terkemuka yang pertama kali memperkenalkan eksperiman sistematis dalam terlaan fisiologi tubuh manusia pada kondisi sehat dan sakit. Ibnu sina sempat mencengangkan dunia lewat buku “Canon Medicinae” serta buku-buku lain yang merupakan ilmu termahal pada dunia farmasi dan kedokteran. Sayangnya, buku0buku asli tersebut sudah banyak dimusnahkan atau berpindah tangan. Bahkan diterbitkan buku palsu dengan judul yang seolah-olah buku kedokteran Persia atau Timur, identik dengan herbal atau ilmu tumbuhan. Padahal pembuatan obat yang bersifat senyawa kimia alami, bukan berarti herbal atau tumbuhan. Karena, saat itu, tidak mungkin di padang pasir ata Mesir ada tumbuhan.