Dilihat : 925 x

‘Sedentary Lifestyle’ Pemicu Penyakit Jantung Tercepat

Penulis :

‘Sedentary Lifestyle’ Pemicu Penyakit Jantung Tercepat

“Bukan malas, cuma lagi mager aja…..”, jawab Bunga saat ditegur sang Ibu, karena nyaris tiap hari menghabiskan waktu berjam-jam bermain gadget dikamarnya.

Remaja tanggung asal Kota Bandung ini, hanya satu dari banyak anak baru gede yang hobi rebahan, dan menghabiskan waktu depan gadget, hanya untuk ngobrol bareng teman secara online, pantau timeline di media sosial, pesan makanan lewat aplikasi pesan antar, hingga streaming film.

Dikutip dari laman kompas.com, hasil riset "State of Mobile 2023", orang Indonesia menghabiskan waktu rata-rata 5,7 jam per harinya menggunakan ponsel. Parahnya, rata-rata penggunaan HP di Indonesia lebih tinggi dibandingkan 17 negara lainnya seperti Brazil (5,3 jam), Saudi Arabia (5,3 jam), Singapura (5,3 jam), dan Korea Selatan (5 jam).

Dalam dunia medis, kebiasaan malas bergerak disebut sedentary lifestyle, sebuah kondisi di mana seseorang tidak aktif secara fisik, seperti sering rebahan dan jarang bergerak. Riset Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengungkapkan, gaya hidup sedentari menjadi penyebab dari kasus kematian terbanyak di dunia.

Menurut dr. Ipan Yustiarta, AIFO-K, M.M.R.S, pada seseorang yang malas gerak, akan muncul faktor risiko kelainan atau gangguan jantung. Karena orang yang miskin gerak akan malas mengeluarkan energi, saat energi yang dikeluarkan kurang, maka lemak berlebih akan disimpan, sehingga para pecandu sedentary lifestyle berpotensi alami obesitas, akibatnya rentan terkena serangan jantung.

Lebih jauh, dokter yang bertugas di CMI Hospital ini menjelaskan, “ orang yang malas gerak akan mengalami penyusutan otot karena miskin gerak, hingga mengalami perubahan metabolisme, dan terjadi resistensi insulin. Akibatnya, rentan idap diabetes. Diabetes bisa memicu gangguan jantung.”

Tak heran, jika anggapan penyakit jantung sebagai penyakit orang tua mengalami pergeseran. Faktanya, WHO mencatat penderita penyakit jantung usia muda bertambah 2 persen setiap tahun. Dan, salah satu pemicu tercepat, kebiasaan mager atau malas gerak dikalangan usia muda.

Sebelum terlambat, selain berusaha menerapakan pola hidup sehat dan olahraga rutin. Deteksi dini penyakit jantung pun jadi keharusan.

CMI Hospital sejak tahun 2008 konsisten memberikan pelayanan prima bagi pasien penyakit jantung untuk konsultasi seputar penyakit jantung, dan deteksi dini penyakit jantung dengan peralatan dan laboratorium modern.

Hingga memberikan penanganan pasien penyakit jantung, dengan terapi khusus berdasarkan formula medis klasik timur Ibnu Sina, yang diintegrasikan dengan pengobatan medis barat modern.

Dengan formula Ibnu Sina, pasien jantung akan menjalani terapi secara aman dan nyaman, tanpa operasi pemasangan ring maupun operasi bypass. Tak hanya jantung yang membaik, kondisi fisik pun kembali fit.

Informasi lebih lanjut, anda dapat mendatangi Klinik Utama CMI di Jalan Tubagus Ismail VII Kota Bandung atau hubungi nomor telepon (022) 253 1000  dan whatsapp 0811 9161 166.

‘Sedentary Lifestyle’ Pemicu Penyakit Jantung Tercepat

-

Share on: