Dilihat : 164 x

Bincang Kita : Penyakit Jantung, Diam-diam Mematikan

Penulis :

Bincang Kita : Penyakit Jantung, Diam-diam Mematikan

BANDUNG, CMIHOSPITAL.COM - Penyakit jantung merupakan penyebab kematian nomor satu di dunia yang terjadi akibat adanya penyumbatan di pembuluh darah koroner dan disebabkan oleh tingginya kadar kolesterol atau tekanan darah tinggi akibat gaya hidup yang tidak sehat. Penyakit jantung sering disebut sebagai silent killer karena banyak penderitanya yang meninggal mendadak akibat tidak menyadari gejala penyakitnya. Gejala awal penyakit jantung biasanya mirip dan sering disalahartikan sebagai gejala penyakit asam lambung, yaitu terasa nyeri di dada, namun pada penyakit jantung rasa nyeri ini berada di dada sebelah kiri seperti tertindih, menjalar ke lengan bahkan ke rahang, juga menyebabkan lengan terasa kebas dan kesemutan. Meskipun begitu, penyakit jantung dapat kita hindari sedini mungkin dengan rutin melakukan aktivitas fisik 30 menit setiap 5 (lima) hari dalam seminggu, menjaga pola makan yang baik dan sehat, dan rutin mengonsumsi buah-buahan seperti tomat, nanas, dan semangka dengan bagian putihnya. Pencegahan penyakit jantung juga bisa dilakukan dengan menjalani perawatan jantung selama 2 (dua) bulan di Klinik Utama CMI untuk investasi kesehatan jantung selama 5 (lima) tahun.

Bincang Kita : Penyakit Jantung, Diam-diam Mematikan

Umumnya pengobatan jantung dilakukan dengan pemberian obat-obatan jantung yang perlu dikonsumsi seumur hidup untuk menghindari pembentukan plak yang lebih banyak, pemasangan ring untuk melebarkan pembuluh darah yang menyempit, dan bypass sebagai saluran pembuluh darah baru. Sayangnya dengan ketiga metode pengobatan ini penyebab penyakit jantung masih ada di pembuluh darah pasien sehingga tidak menutup kemungkinan pasien akan tetap merasakan nyeri di dada dan kedepannya akan kembali memerlukan penanganan penyakit jantung yang sama, padahal tubuh pasien menginginkan penumpukan plak di pembuluh darah itu dibersihkan. Kini sudah ada metode pengobatan jantung yang mampu meleburkan penumpukan plak di pembuluh darah jantung yang nantinya akan dikeluarkan melalui feses dan urine, metode ini dikenal dengan pengobatan jantung Ibnu Sina dan sudah diterapkan di Klinik Utama CMI, Bandung. Tingkat kesembuhan pasien dengan metode pengobatan ini cukup tinggi yaitu sebesar 85% dengan waktu pengobatan yang juga relatif singkat, sekitar 4 (empat) sampai 6 (enam) bulan sampai pasien dinyatakan sembuh secara medis, namun jika kondisi penyakit pasien tidak parah waktu pengobatan dapat lebih cepat dari 4 (empat) bulan. Dalam proses pengobatannya, pasien akan merasa nyaman karena nantinya pasien dapat terbebas dari penggunaan obat-obatan jantung seumur hidup, mencegah tindakan operasi pemasangan ring dan bypass, serta dapat tetap beraktivitas seperti biasa.

Share on: