Dilihat : 135 x

Bincang Kita : Kanker Payudara, Antara Persepsi dan Solusi (Lanjutan)

Penulis :

Bincang Kita : Kanker Payudara, Antara Persepsi dan Solusi (Lanjutan)

BANDUNG, CMIHOSPITAL.COM - Ibu Ella merasa takut dan tidak ingin menjalani tindakan operasi kanker untuk ketiga kalinya, tetapi Ia juga menyadari kalau dirinya harus sembuh dari kanker payudara karena anak-anaknya masih kecil dan memerlukan kehadiran Ibu Ella dalam kehidupannya. Kesedihan dan ketakutan meliputi hati Ibu Ella, Ia tidak tahu pengobatan apa yang bisa Ia jalani selain dengan operasi, “rasanya setiap hari seperti berteman dengan kematian,” ujar Ibu Ella. Hingga akhirnya Ibu Ella mendengar kabar bahwa ada klinik di Kota Bandung, bernama Klinik Utama CMI, yang mampu menangani penyakit kanker tanpa operasi dan kemoterapi dengan efek samping yang minimal. Seperti diterpa angin sejuk di tengah hari yang panas, Ibu Ella menemukan solusi dari penyakit yang dialaminya, Ia memutuskan menjalani terapi kanker Ibnu Sina di Klinik Utama CMI.

Bincang Kita : Kanker Payudara, Antara Persepsi dan Solusi (Lanjutan)

Di awal pengobatan kanker yang dijalaninya, sekitar 2 (dua) hingga 3 (tiga) hari, Ibu Ella merasakan sakit di sekujur tubuhnya, tetapi kemudian rasa sakit tersebut berangsur-angsur menghilang dan Ia pun dinyatakan sembuh dari kanker setelah satu bulan menjalani pengobatan kanker Ibnu Sina di Klinik Utama CMI. Ibu Ella yang penasaran mencoba melakukan pemeriksaan mammografi1 di fasilitas kesehatan lain untuk melihat bagaimana perkembangan kankernya setelah berobat di Klinik Utama CMI, dari sana Ibu Ella terkejut karena mendapatkan hasil bahwa tidak ditemukan adanya kelainan pada kedua payudaranya. Praktisi kesehatan Klinik Utama CMI, dr. Siska Yunita, menjelaskan bahwa pengobatan kanker Ibnu Sina merupakan pengobatan komplementer yang memang efektif untuk mengobati kanker dengan efek samping yang minimal bagi pasien karena obat kanker Ibnu Sina diracik khusus dari bahan-bahan kimia organik atau alami yang hanya menghancurkan sel kanker tanpa mengganggu atau merusak sel normal pada tubuh, berbeda dengan pengobatan medis konvensional yang menggunakan obat-obatan kimia sintetis sehingga seringkali menimbulkan efek samping yang tidak nyaman bagi pasien. Meskipun begitu efek samping yang dirasakan pasien satu dengan pasien lainnya dapat berbeda, bergantung pada tingkat keparahan penyakit dan kondisi umum pasien, hal ini juga berlaku untuk lamanya waktu pengobatan kanker.

1. Mammografi atau mammogram adalah tes pemindaian dengan teknologi foto rontgen untuk memeriksa dan mendeteksi berbagai bentuk kelainan pada kelenjar payudara dan jaringan di sekitarnya, seperti kanker payudara, tumor jinak payudara, kista payudara, atau penumpukan kalsium (kalsifikasi) di jaringan payudara.

Share on: