Dilihat : 450 x
Bincang Kita : Gagal Ginjal Mungkinkah Tanpa Cuci Darah
Penulis :
BANDUNG, CMIHOSPITAL.COM - Gagal ginjal terjadi karena ginjal mengalami kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik, jika kerusakan ginjal tidak ditangani segera dengan tepat dapat menyebabkan komplikasi serius bahkan menyebabkan kematian. Sayangnya gejala gagal ginjal seringkali tidak disadari hingga baru terdeteksi setelah sudah memasuki tahap kronis dan pasien sudah memerlukan penanganan Cuci Darah atau hemodialisa. Ada bermacam-macam hal yang dapat menyebabkan seseorang mengalami gagal ginjal, diantaranya infeksi ginjal yang berulang, batu ginjal yang berulang, memiliki penyakit penyerta seperti diabetes dan jantung, serta lifestyle yang buruk seperti sering minum minuman yang mengandung alkohol, bersoda, dan minum minuman selain air putih (minuman berwarna). Sebenarnya menjaga kesehatan ginjal itu mudah, yaitu dengan menjalani pola hidup sehat, menghindari penyebab penyakit ginjal, minum air putih setidaknya 2 liter/hari, dan menghindari infeksi dengan menjaga daya tahan tubuh dan kebersihan anggota badan.
Biasanya pasien yang sudah didiagnosis gagal ginjal, akan diberi penanganan cuci darah atau cangkok ginjal. Cuci darah sebenarnya tidak mengobati penyakit ginjal pasien, melainkan hanya menggantikan fungsi ginjal dengan bantuan mesin, pasien yang sudah menjalani cuci darah kedepannya akan terus menerus harus menjalani cuci darah karena seiring waktu berjalan fungsi ginjal pasien akan semakin menjadi memburuk sehingga frekuensi cuci darah justru akan semakin sering diperlukan, sedangkan cangkok ginjal pun memiliki resiko yang tinggi. Untungnya saat ini sudah ada pengobatan komplementer terintegrasi untuk penyakit gagal ginjal dengan formula obat Ibnu Sina yang mampu memperbaiki fungsi ginjal pasien secara perlahan, sehingga dengan berjalannya waktu frekuensi cuci darah pasien justru akan semakin berkurang hingga akhirnya berhenti karena ginjal sudah kembali berfungsi dengan normal. Lamanya pasien berobat dengan pengobatan Ibnu Sina dan menjalani cuci darah bergantung pada kedisiplinan dan kepatuhan pasien dalam berobat, faktor usia, pola hidup, dan dukungan dari lingkungan sekitar. Oleh karena itu, jika nantinya pasien sudah dinyatakan sembuh, pasien tetap perlu menjaga pola hidupnya supaya penyakit serupa tidak dapat dialaminya kembali.Simak selengkapnya di link video berikut ini.